Setelah program dan rincian kegiatan dirumuskan, maka sekolah/madrasah harus membuat rencana biaya program dan kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program/kegiatan tersebut, dan apakah sekolah/madrasah cukup memiliki dana, dan dari mana dana tersebut diperoleh? Sebelum menghitung Rencana Biaya, TPS/M perlu memiliki “Daftar Biaya Satuan” yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat (Peraturan Bupati/Walikota tentang Indeks Harga Kabupaten/Kota). Dengan daftar ini, setiap biaya kegiatan dapat dihitung langsung dengan mengalikan jumlah satuan program dan kegiatan tersebut dengan biaya satuan dalam “Daftar Biaya Satuan”.
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya. Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan. Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah keduanya dihitung, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang, hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan program tersebut. Apakah sekolah/madrasah memiliki cukup dana untuk membiayai seluruh program/kegiatan tersebut, dan dari mana sumber dana tersebut diperoleh. dan Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana.
Berikut ini adalah langkah-langkah menyusun rencana biaya dan pendanaan Sekolah/ Madrasah
1. Daftar biaya satuan (D-1)
- Buatlah rincian kegiatan menjadi komponen kegiatan, jenis dan volume kegiatan
- Contoh Kegiatan Pelatihan PAKEM, komponen kegiatannya
- Jumlah pelatih,
- Jumlah materi pelatihan,
- konsumsi,
- transport peserta dsb.
- Jenisnya, misalnya Orang/ hari, set, peserta/ hari dsb.
- Jumlah satuan, misalnya 7 hari, 12 kali pertemuan, 7 set materi, konsumsi 96 orang (8orang peserta dan pelatih x 12 kali pertemuan), dsb
- Jumlah transport peserta (7orang x 12 kali pertemuan) = 84
- Tentukan biaya satuannya. Misalnya HR pelatih Rp. 150.000/ hari, Biaya Konsumsi Rp. 15.000/org/ hari, dst
- Hitunglah jumlah Biaya dengan cara mengalikan jumlah satuan dan harga satuan
- Hitunglah jumlah semua biaya pelatihan PAKEM (untuk semua peserta)
- Hitunglah Biaya satuan pelatihan PAKEM per peserta dengan cara membagi semua biaya pelatihan dengan jumlah peserta
Perlu diketahui :
- Tidak perlu semua kegiatan dibuat D-1 (D-1 dibuat hanya untuk kegiatan yang memerlukan penghitungan biaya satuan, misalnya Pelatihan yang akan dilakukan sendiri oleh sekolah).
- Kalau hanya mengirim peserta untuk ikut pelatihan, pengadaan buku/ komputer yang sudah tahu harga per unit, sebaiknya harga langsung dimasukkan ke D-2
2. Rencana Biaya (D-2)
- Tabel ini berisi informasi mengenai perkiraan jumlah biaya sekolah (pengembangan dan operasional) dalam kurun 4 tahun mendatang
- Inputlah jumlah peserta yang akan dilatih pada kolom jumlah satuan
- Inputlah biaya satuan per peserta yang telah dihitung pada tabel D1 kedalam tabel D2 kolom harga satuan
- Inputlah biaya satuan semua kegiatan kedalam tabel D2 kolom harga satuan
- Hitunglah Jumlah Biaya dengan cara mengalikan harga satuan dan jumlah satuan
- Untuk harga satuan tahun berikutnya perlu dikalikan dengan asumsi (misalnya inflasi 10%, perubahan fisik 5%, maka tahun berikutnya ditambah 15%)
- Bila kesulitan menghitung asumsi, maka asumsinya dapat menggunakan istilah harga konstan TA saat penghitungan
Perlu diketahui:
- Dalam biaya RKS ini dibagi menjadi 2 biaya, yaitu biaya pengembangan dan biaya Operasional untuk mempermudah pembedaanya bisa dijelaskan sbb.
- Biaya program adalah merupakan biaya yang ditimbulkan akibat munculnya tantangan (bukan kegiatan rutin sekolah)
- Biaya operasional adalah biaya yang rutin dikeluarkan oleh sekolah seperti ATK, barang habis pakai,dll (biaya ini biasanya habis dipakai tidak lebih dari 1 tahun)
- Untuk mempermudah penghitungan biaya operasional tahun berikutnya, bisa menggunakan pengalaman tahun sebelumnya atau dinaikan sesuai dengan Inflasi
- Hitunglah total biaya RKS dengan cara menjumlah biaya pengembangan dengan biaya operasional
- Usahakan Biaya Operasional lebih terperinci seperti format K-2 BOS untuk memperkecil perbedaan tafsir pembaca
- Rincian dari Program silahkan diatur sendiri, mis.berdasarkan Katagori, atau kegiatan yang akan dilakukan (Pelatihan, pengadaan buku, sarana & Prasarana)
3. Perkiraan Sumber Pendanaan (D-3)
- Tabel ini berisi informasi tentang perkiraan jumlah dana yang akan diterima oleh sekolah dalam kurun 4 tahun mendatang dan dari mana sumbernya
- Urutan sumber dana dalam tabel ini adalah berdasarkan sumber dana yang paling mudah dan lebih pasti untuk direalisasikan, seperti BOS, dana dari PemKab/ Kota untuk gaji pegawai, iuran Komite, dll
- Untuk merumuskan perkiraan sumber dana perlu realistis. Misalnya untuk menghitung perkiraan dana BOS, perlu dihitung dulu rencana/ proyeksi jumlah murid
- Untuk merumuskan perkiraan penerimaan sumber dana hasil proposal,perlu diperhatikan Kemitraan yang sudah/akan didesign,mis.jumlah dana yang diharapkan penggalian dana tersebut akan digunakan untuk apa, misalnya untuk membangun rumah ibadah, dll
- Inputlah nilai sumber dana yang telah direncanakan/dihitung pada kolom yang sesuai dengan tahun perencanaan
Perlu diketahu :
- Usahakan mempunyai ide, keberanian , keluar dari kebiasaan, inovasi untuk mencari alternatif sumber dana.spt. mendirikan usaha melalui kemitraan, proposal,dll
4. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan (D-4)
- Tabel D-4 ini menjelaskan bahwa biaya RKS tersebut akan didanai oleh sumber dana dari mana (secara kasar merupakan gabungan antara tabel D-2 dan D-3)
- Inputlah ringkasan program RKS dan kegiatan operasional ke tabel D-4 (ingat hanya ringkasannya saja)
- Misalnya Biaya Pengembangan : yang di input hanya ringkasan biaya Pogram dan kegiatan,
- Misalnya Operasional : yang diinput hanya belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, dan belanja lain-lain)
Catatan :
- Pastikan bahwa kolom jumlah biaya keseluruhan tahun yang bersangkutan (D4), sama dengan jumlah biaya di tabel D-2
- Pastikan bahwa total pendanaan sama dengan jumlah biaya keseluruhan pada tahun yang bersangkutan
- Usahakan Dana BOS habis terpakai secara efesien dan efektif pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
- Pastikan bahwa nilai masing-masing sumber dana tidak melebihi nilai dana tabel D-3 misalnya nilai sumber dana BOS pada tabel penolong sebesar Rp. 223.020.000 (TA/ 2008/2009, maka penggunaan dana yang bersumber dari dana BOS pada tabel D-4 tidak boleh lebih dari Rp. 223.020.000
5. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) (D-5)
- Tabel D-4 ini menggambarkan rencana pendapatan dan belanja sekolah/ M dalam satu tahun ajaran (gabungan keseluruhan antara tabel D-2 dan D-P3) misalnya D-4 (TA 2008/2009) merupakan gabungan antara D-2(TA. 2008/2009) dengan D-P3 TA. 2008/2009)
- Inputlah nilai tabel D-3 (mis TA 2008/2009) ke dalam kolom pendapatan RKAS (TA. 2008/2009
- Inputlah nilai tabel D-2 (TA. 2008/2009) ke dalam kolom belanja RKAS (TA. 2008/2009)
- Pastikan bahwa jumlah pendapatan sama dengan jumlah nilai pada tabel D-P3 dan jumlah Belanja sama dengan nilai pada tabel D-2
- Usahakan jumlah pendapatan ≥ jumlah belanja
- Bila defisit usahakan bukan belanja operasional dan akan bisa didanai oleh sumber lain seperti bukan uang (bahan material dsb). Atau pindahkan kegiatan pengembangan pada tahun berikutnya
- Berilah penjelasan defisit tsb.brp.nilainya dan akan dibiayai dari mana dan berupa apa(mis.kurang Rp.200rb.Berupa pasir 1 truck akan disumbang oleh paguyuban kelas). Kami sarankan agar RKAS TIDAK DEFISIT
Perlu diketahui:
- Bila terjadi surplus, dana ini akan menjadi sisa lebih tahun lalu untuk RKAS tahun yang akan datang
- Bila surplus/ defesitnya terlalu besar, maka perlu ditinjau ulang program yang akan dilaksanakan.
- Kalau surplus terlalu besar sebaiknya program yang akan datang dimajukan tahun sekarang dan bila defisit terlalu besar sebaiknya program diluncurkan pada tahun mendatang
- Pengelompokan belanja operasional dan belanja modal bisa menggunakan pertimbangan berapa lama barang tersebut bisa digunakan.
- Bukan berdasakan asal sumber dana tersebut
- Kalau lebih dari satu tahun seperti buku pelajaran, pengadaan tanah, bangunan ruang kelas baru termasuk belanja modal
- Bila RKAS sudah ditandatangani oleh Kepala sekolah dan Komite, seharusnya menjadi KAS (Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
- Tabel D-5 kolom pendapatan dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah, misalnya sekolah swasta/ MTs tidak ada pendapatan dari Pemda untuk gaji maka dapat menyesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan misalnya dari Yayasan, dll)
Untuk lebih jelas dan detailnya silahkan anda download Format Buku Model Rencana Kerja Tahunan (RKT) pada link yang telah tersedia berikut ini:
Download Format Buku Model Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah/Madrasah
Sekian dan terima kasih semoga bermanfaat!!!!