-->
rpp kurikulum 2013 revisi

Download Petunjuk Teknis Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Implementasi Kurikulum 2013

Pengelolaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013 diantaranya meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Perencanaan membahas program BK yang mencakup pengertian, tujuan dan manfaat program BK, unsur, syarat, dan tahap penyusun program BK. pelaksanaan berisi kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian, serta evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut yang membahas tentang pengertian, tujuan, dan tahap evaluasi, laporan pelaksanaan program dan kegiatan tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

Program bimbingan dan konseling diartikan seperangkat kegiatan bimbingan dan konseling yang dirancang secara terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama periode waktu tertentu dan dilakukan secara kait mengait untuk mencapai tujuan. 

Unsur dan Syarat Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling. Dalam penyusunan program bimbingan dan konseling diharapkan memenuhi unsur-unsur dan persyaratan tertentu. Menurut Prayitno (1998) unsur-unsur yang harus diperhatikan dan menjadi isi program bimbingan dan konseling meliputi : kebutuhan siswa, jumlah siswa yang dibimbing, kegiatan di dalam dan di luar jam belajar sekolah, jenis bidang bimbingan dan jenis layanan, volume kegiatan BK, dan frekuensi layanan terhadap siswa. 

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan program bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
  • Berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai dengan kondisi pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya. 
  • Lengkap dan menyeluruh, artinya memuat segenap fungsi bimbingan.  Kelengkapan program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan. 
  • Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan menghindari tumpang tindih yang tidak perlu, serta dibagi-bagi secara logis. 
  • Terbuka dan luwes, artinya mudah menerima masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan, tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh. 
  • Memungkinkan kerja sama dengan fihak yang terkait dalam rangka sebesar-besarnya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan BK. 
  • Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk penyempurnaan program pada khususnya dan peningkatan keefektifan dan keefisienan penyelenggaraan program BK pada umumnya. 
Tahap-tahap Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling. Suatu program hendaknya disusun dengan baik. Untuk menyusun suatu program bimbingan dan konseling memerlukan langkah-langkah yang bersifat menyeluruh dan terintegral. Harold J. Burbach & Larry E. Decker (1977:198) mengemukakan langkah-langkah dalam suatu perencanaan sebagai berikut : 
  • Menentukan tujuan yang akan dicapai
  • Menganalisis tentang sumber-sumber dan kendala yaitu yang berhubungan dengan personil, sikap, biaya, peraturan-peraturan, fasilitas dan waktu. 
  • Menganalisis tentang kebutuhan-kebutuhan
  • Menentukan tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan dapat diukur.
  • Menentukan prioritas.
  • Menentukan strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tujuan-tujuan yang spesifik.
  • Mengadakan evaluasi terhadap perencanaan yang mencakup (a) untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan yang telah dicapai, dan (b) untuk melihat sejauh mana kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan itu dilaksanakan.  h. Mengadakan beberapa perubahan yang perlu untuk perbaikan program. 
  • Mencermati langkah perencanaan program bimbingan dan konseling tersebut di atas, maka dalam penyusunan program bimbingan dan konseling ada beberapa aspek yang seharusnya mendapatkan penekanan, yaitu (a) tujuan, (b) kebutuhan-kebutuhan siswa, (c) materi dan kegiatan layanan yang diberikan, (d) kegiatan evaluasi, (d) sumber daya manusia, dan (e) sarana dan prasarana. 
Program bimbingan dan konseling yang perlu dibuat Guru BK/Konselor guna merencanakan kegiatan bimbingan antara lain :
  1. Program Harian, yaitu program yang langsung diadakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. 
  2. Program Mingguan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara  penuh untuk kurun waktu satu minggu tertentu dalam satu bulan.
  3. Program Bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara  penuh untuk kurun waktu satu bulan tertentu dalam satu cawu.
  4. Program Semester, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu semester tertentu dalam satu tahun ajaran. 
  5. Program Tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu tahun tertentu dalam satu jenjang sekolah. 
Kelima jenis program tersebut satu sama lain saling terkait. Program tahunan didalamnya meliputi program semester, program semester meliputi program bulanan, program bulanan meliputi program mingguan, dan program mingguan didalamnya berisi kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap-tiap minggu, sedangkan program harian berisi agenda kegiatan yang akan dilakukan selama rentang satu minggu.

Program harian ini disusun pada setiap minggu sebelum minggu tersebut berlangsung. Program harian dalam setiap minggunya minimal berisi 12 kegiatan layanan atau pendukung. Perhitungan jumlah kegiatan dalam satu ini didasarkan pada kesetaraan beban mengajar yang diwajibkan pada guru kelas/mata pelajaran, dimana satu kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling diekuiivalenkan dengan 2 (dua) jam pembelajaran. 

Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Program bimbingan dan konseling memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Untuk itu penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya mengacu kepada masalah-masalah yang dihadapi dan/atau kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Hal ini perlu agar pelayanan bimbingan dan konseling betul-betul berdaya guna dan berhasil guna, serta bermakna bagi peserta didik. 

Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dengan analisis kebutuhan (needs assessment) untuk mengidentifikasi aspek-aspek kebutuhan peserta didi

Pelaksanaan Program BK dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu
  1. Persiapan, 
  2. Pelaksanaan, dan 
  3. Penilaian 
Untuk lebih detail dan jelasnya download modul Pengelolaan Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Implementasi Kurikulum 2013 klik disini

Sekian danterima kasih semoga bermanfaat!!